Perjuangan Hidup Si Anak Singkong
Judul : Chairul
Tanjung si Anak Singkong
Nama Pengarang : Tjahja Gunawan Diredja
Nama dan Kota Penerbit : PT Kompas Media Nusantara, Jakarta
Edisi Penerbitan : Juni 2012
Tebal Buku : xvi + 384 hal.; 15 cm x 23
cm
Warna Buku : Coklat
Harga Buku : Rp 35.000,00
Buku ini menceritakan tentang kehidupan seorang
Chairul Tanjung. Saat ini beliau merupakan CEO dari CT Corp yang terdiri dari
puluhan perusahaan. Tidak hanya itu, majalah Forbes yang berasal dari Amerika Serikat mengatakan bahwa Chairul
Tanjung berada di urutan 634 sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan
mencai total Rp 18 triliun.
Pada masa kecilnya, ayah Chairul Tanjung bekerja
sebagai seorang wartawan sekaligus pengelola surat kabar. Tetapi, akibat adanya
orde baru, usaha orang tua Chairul Tanjung menjadi pailit. Chairul Tanjung
akhirnya pindah ke Gang Abu,
Batutulis, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Yang
merupakan salah satu daerah terkumuh di Jakarta. Kondisi keuangan orang tua
Chairul Tanjung pun menjadi terbatas, tetapi itu tidak menjadi penghalang
Chairul Tanjung dalam menempuh pendidikannya. Akhirnya beliau menjadi mahasiswa
di Universitas Indonesia fakultas Kedokteran Gigi.
Selepas
kuliah, CT pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama yang memproduksi sepatu
anak-anak untuk ekspor. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai
pengusaha membuat bisnisnya pun semakin berkembang. Di bidang keuangan, ia
mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.Di bidang bisnis bidang
penyiaran dan multimedia, ia juga sukses membesarkan Trans TV. Lalu membeli TV7 dan mengubah namanya menjadi Trans7. Lalu membuat Trans Studio. Satu di
antaranya adalah Trans Studio Mall yang ada di Makassar. Pada 1 Desember
2011, Chairul meresmikan perubahan nama Para Grup menjadi CT Corp. CT adalah
singkatan dari namanya. Mungkin dinilai sukses di bidang bisnis dan telah
menjadi konglomerat serta pemilik media massa, CT sempat ditawari beberapa
petinggi untuk bergabung di partainya. Namun ayah dua anak dan suami dari Anita
Ratnasari ini menolak bergabung di partai politik. Ia memilih kukuh dan fokus
sebagai pengusaha
Buku ini menggunakan bahasa penuturan yang cukup
menarik untuk di baca karena sederhana dan mudah dicerna untuk berbagai
kalangan. Hal lain yang menjadi keunggulan dalam buku ini adalah bagaimana ia
secara tidak langsung mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi, menjalin
hubungan dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap kehidupannya serta
bagaimana kerasnya perjuangan beliau untuk mencapai posisi yang sekarang sudah
diraihnya dengan awal kehidupan dari nol hingga akhirnya menjadi seorang yang
sukses dibidangnya.
Meskipun tampak sempurna namun buku ini mempunyai beberapa kekurangan
tentang cetakan hanya menggunakan kertas
buram dan gambar-gambar yang disajikan tidak terlihat jelas akibat
percetakannya yang kurang baik. Seharusnya menggunakan kertas dan gambar yang
berkualitas baik agar menarik minat pembaca
Rugi bagi anda para pelajar, khususnya yang ingin menjadi seorang pebisnis
untuk tidak membaca buku ini. Karena buku ini dapat memberikan motivasi dan ide
dalam menjalani bisnis. Buku ini juga berisi tentang cara agar membangun bisnis
menjadi lebih baik. Jadi ada baiknya jika para pelajar mau membaca buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar